Allah Berfirman
Rosulullah Bersabda
Ketika Sebutan Belum Ada - Jalaludin Rumi
Cinta Dalam Ketiadaan - Jalaludin Rumi
Tuhan telah memasang pelita dalam hati kita - Kahlil Gibran
Minggu, 21 Maret 2010
Awal mula beragama adalah mengenal Allah
AWALUDDIN MA’RIFATULLAHI. Awal mula beragama adalah mengenal Allah dan meng-Esa-kan Allah (Tauhid), LAA ILLAAHA ILLALLAAH tiada Tuhan selain Allah. QULHUWALLAHAHU AHAD katakanlah bahwa Allah itu ESA, setelah itu carilah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah.
• Awaluddin Ma’rifatullahi
• Asal-usul Berketuhanan
• Allah Tidak Membeda-bedakan Agama
• Agama Allah Hanya Satu
• Islam Ajaran Muhammad Pilihanku
• Al Quran Sejati …
• Kembali kepada Allah
Kewajiban Belajar bagi Umat Islam
Diawali dengan perintah Allah untuk membaca dan mengajarkan manusia melalui kalam-NYA , kemudian manusia diperintahkan untuk berfikir, bertafakur, bertazakur (berdzikir), dan mempergunakan otaknya. Adapun tujuan perintah belajar dari Allah itu sesungguhnya agar manusia mengenal Allah, agar manusia menyadari siapa Penciptanya. Alangkah dungunya manusia yang berguru kapada jin, syaeton, iblis dan lain-lain. Mereka yang berguru kepada jin, syaeton dan iblis, tidak sadar bahwa manusia tingkatannya lebih mulia dan memiliki kelebihan yang sempurna dari pada jin, syaeton dan iblis.
• Apakah Tasawuf itu?
• Mengenal Dzat Allah
• Dzat Sebagai Huwa (Dia)
• Dzat Sebagai Ana (Aku)
• Sifat-sifat Dzat
• Dzat Wajibul Wujud
• Haqiiqati Muhammad (Realitas Muhammad)
• Tajalliyaat (Pemunculan)
• Tabir (Hijab, Selubung)
• Masalah Ruuh
• Menghayati Af’al Allah
• Prinsip Keseimbangan dalam Islam
• Pedoman Hidup Umat Islam
• Ujian Keimanan
• Pertolongan dan Utusan Allah
• Perjalanan Hidup Manusia
• Masalah Kehidupan
• Pemecahan Masalah Pemberdayaan Diri
DZIKRULLAH (Mengingat ALLAH)
Sesungguhnya dzikrullah adalah sholat yang kekal, karena tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Mengingat Allah bisa sambil berdiri, sambil berjalan, sambil duduk dan sambil berbaring. Dengan cara berdzikir setiap saat maka perilaku kita pun menjadi terkendali. Hati menjadi jernih, tenang dan tentram. Oleh karena itulah dzikir lebih utama dalam kehidupan.
• Catatan dari Bapak Mulhari, Cikarang
• Beberapa Cara Dzikrullah
• Tujuh Latifah
• Tata Cara Dzikir Qolbi
• Cara Membentengi Diri
• Menghimpun Daya KeTuhanan
• Resume Dzikir Qolbu – Meditasi
• Cara Sederhana Berdzikir Pernafasan
• Cara Lain Berdzikir Pernafasan
• Hasil Akhir Dzikir Qolbi - Meditasi
Catatan Kunci
Wudu, shalat dan dzikrullah adalah merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan satu sama lain, ketiga-tiganya saling berkaitan. Tak mungkin kita melakukan shalat tanpa bersuci terlebih dahulu, tak mungkin kita mendekatkan diri kepada Allah dalam keadaan kotor lahir bathin. Bila Shalat hanya sekedar shalat, tanpa mencurahkan segenap hati dan pikiran untuk mengingat Allah adalah hampa, tidak akan menghasilkan apa-apa. Agar bisa khusyuk dan bisa berserah diri dengan segala kerendahan hati kepada Allah, anggaplah bahwa ini adalah shalat kita yang terakhir di dunia.
• Wudu (Bersuci)
• Kiblat
• Shalat
• Menafkahkan Sebagian Harta atau Rezeki
• Mengenai Surat Al An’am 6 : 79 dan 163
• Membantu yang Sakaratul Maut
• Beberapa Catatan tentang Haji
KESIMPULAN
Awal mula beragama adalah mengenal Allah terlebih dahulu. Semulia-mulianya Ilmu adalah Ilmu Mengenal Allah, mengenal akan Asma-Nya, Sifat-sifat Nya dan AF’AL-Nya. Setelah itu carilah jalan yang terdekat untuk mendekatkan diri kepada Dzat-Nya.
Tutuplah semua ilmu dan teori yang kita miliki. Tutup semua kitab termasuk kitab diri, yaitu panca indera kita. Bukalah mata hati agar bisa menerima pancaran NUR ILAHI. Hancurkan segala macam berhala yang ada di dalam hatimu, yaitu keakuan dan hawa nafsumu, yang harus dikendalikan dengan cara mengingat Allah (dzikrullah) serta bersyukur kepada Nya.
Mengenal Dzat harus melalui Dzat. Mengenal Cahaya harus melalui Cahaya. Tuhan akan membimbing dengan CAHAYANYA kepada CAHAYANYA bagi siapa yang Dia kehendaki.
Tujuan akhir dari perjalanan hidup kita ini adalah kembali kepadaNya, kembali kepada Cahaya Semula, kembali kepada Cahaya Yang Maha Rahman dan Maha Rahim, kembali kepada-NYA dengan penuh keridho’an disertai ucapan “Selamat” dari Allah.
Tutuplah semua ilmu dan teori yang kita miliki. Tutup semua kitab termasuk kitab diri, yaitu panca indera kita. Bukalah mata hati agar bisa menerima pancaran NUR ILAHI. Hancurkan segala macam berhala yang ada di dalam hatimu, yaitu keakuan dan hawa nafsumu, yang harus dikendalikan dengan cara mengingat Allah (dzikrullah) serta bersyukur kepada Nya.
Mengenal Dzat harus melalui Dzat. Mengenal Cahaya harus melalui Cahaya. Tuhan akan membimbing dengan CAHAYANYA kepada CAHAYANYA bagi siapa yang Dia kehendaki.
Tujuan akhir dari perjalanan hidup kita ini adalah kembali kepadaNya, kembali kepada Cahaya Semula, kembali kepada Cahaya Yang Maha Rahman dan Maha Rahim, kembali kepada-NYA dengan penuh keridho’an disertai ucapan “Selamat” dari Allah.
(KESIMPULAN selengkapnya klik di sini).
Langganan:
Postingan (Atom)